Rabu, 23 Oktober 2019, 07:58:04 | Dibaca: 859
Pemko Medan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Medan menggelar Koordinasi Patroli Siber Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Penanganan Ujaran Kebencian (Hate Speech) Dan Penyebaran Informasi Palsu (Hoax)” di Hotel Grand Kanaya, Kamis (26/9). FGD yang berlangsung dari tanggal 26 sampai dengan 27 September 2019 ini dibuka oleh Wali Kota Medan, Drs. H.T Dzulmi Eldin, S.M.Si.,M.H diwakili Kepala Dinas Kominfo Kota Medan, Zain Noval, S.STP.MAP.
Dalam sambutan Wali Kota Medan yang dibaca Kepala Dinas Kominfo Kota Medan mengatakan beberapa tahun terakhir istilah hate speech dan hoax menjadi salah satu istilah yang cukup akrab di telinga masyarakat Indonesia. Istilah hoax sendiri diambil dari kata hocus pocus yang muncul pada akhir abad ke-18 yang secara sederhana diartikan sebagai "menipu". Dari data Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, menyatakan tahun 2017 ada hampir sebanyak 800 ribu hoax tersebar luas ke masyarakat yang sebagian besar isinya adalah berita palsu atau opini perseorangan yang dikemas dengan rapi untuk menggiring opini publik. Karena itulah Zain Noval menyebutkan agar hate speech dan hoax tidak merajalela, maka langkah yang harus diambil adalah dengan melakukan pendidikan literasi media kepada masyarakat. Hal ini sangat penting dilakukan agar masyarakat mampu memilih dan memilah mana informasi yang mengandung nilai kebenaran berdasarkan atas fakta dan mana hate speech atau informasi hoax yang hanya berupa opini yang di setting sedemikian rupa sehingga menyerupai fakta.
"Jika tingkat literasi media di kalangan masyarakat sudah meningkat, maka sedahsyat apapun informasi hate speech dan hoax yang di tiupkan hanya akan dianggap angin lalu oleh masyarakat, selain itu peran media massa juga sangat penting sebagai pihak yang mampu melakukan verifikasi demi objektivitas dan validitas sebuah informasi".sebut Zain Noval. Sebelumnya laporan kegiatan yang disampaikan oleh Ka. Bidang Persandian, Arfan Harahap, S.Sos menjelaskan tujuan diselenggarakanya FGD ini ialah untuk memberikan pengetahuan dan saling berkoordinasi mengenai pentingnya patroli siber guna mencegah dan memproteksi jaringan online dari konten negatif.
"Selain itu kita juga ingin memberikan pengetahuan bagaimana penanganan ujaran kebencian dan penyebaran informasi palsu dalam media sosial."lanjut Arfan. Adapun peserta yang mengikuti FGD ini merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemko Medan dan admin yang mengoprasikan Media Sosial di masing-masing OPD dilingkungan Pemko Medan. Dalam FGD ini juga menghadirkan narasumber diantaranya Sri Susanto,SE. M.Si dan Joko Purwanto, S.Tr.Mp dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Republik Indonesia, dan Hatta Ridho,S.Sos,MSP yang merupakan dosen USU.
Sumber : Dinas Kominfo Kota Medan